Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 Januari 2013

Catatan Sedih Seorang BJ Habibie



Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo.
Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.
Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.
Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?
Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.



Dalam video tsb, tampak hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.
N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan………………
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu…………..saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan……………..“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, …….itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur………Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
Sekarang Dik,…………anda semua lihat sendiri…………..N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu. Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’


Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu…………….di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia………….
Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa…………….
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua…………………?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.
Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas…………………..
Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya………………..
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.
“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
? Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik………….organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik………………”


Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ………………………
“Dik, ……….saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ………..ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya…………saya mau kasih informasi……….. Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu……………………”


Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam………………………..seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan……………………
“Dik, kalian tau……………..2 minggu setelah ditinggalkan ibu…………suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu……… Ainun……… Ainun …………….. Ainun …………..saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini…………..’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus……………3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga……………………….”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) …………………. ia melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun…………..dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia………….
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat…………. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia”


Seluruh hadirin terhenyak dan tak kuasa lagi membendung air mata…………………………
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui…………………
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang….. (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing). Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu…………semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.



Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.
Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif……………….”
Jakarta, 12 Januari 2012

Sumber : Capt. Novianto Herupratomo


Minggu, 13 November 2011

Bagaimana Menjaga Reputasi (Personal Branding) di Sosial media

1.    Latar Belakang Masalah

Apa itu Social Media? Kaplan, seorang profesor di bidang marketing dan Haenlein mengungkapkan dalam publikasi ilmiahnya bahwa social media merupakan kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun berdasarkan fondasi ideologi dan teknologi Web 2.0 yang mengijinkan penciptaan dan pertukaran content yang dibuat oleh pengunanya. Web 2.0 sendiri merupakan aplikasi web yang memfasilitasi interaksi yang lebih atraktif dari pengunaan web konvensional. Contoh dari Social Media adalah Facebook, Blog, Wikipedia, serta YouTube.

Social Media berbeda dengan media massa (misalnya: koran, tv, tabloid) karena social media relatif murah dan semua orang mempunyai kemampuan untuk mempublikasikan ataupun mengakses informasi. Sedangkan media massa biasanya membutuhkan sumber daya yang besar untuk mempublikasikan informasi.

Social media tidak bisa dilepaskan dari akses internet, penetrasi infrastruktur internet mendukung jangkauan efektifitas social media. Tentu saja perkembangan akses internet semakin hari semakin berkembang,  apalagi didukung oleh operator telekomunikasi yang gencar memberikan promosi tentang layanan internet.  Selain itu layananan social media seperti facebook turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan penetrasi penguna internet.

Keungulan dari social media adalah mampu memberikan pesan atau informasi kepada publik lebih cepat, selain itu mampu membidik pasar yang beragam dan berpotensi lebih dari media konvensional. Selain itu social media mampu meningkatkan branding sebuah perusahaan dengan biaya yang minim, mungkin anda pernah mendapat invitation di akun facebook anda untuk mendapatkan ponsel dengan cara memberikan update status testimoni positif tentang produk mereka, itu merupakan salah satu stategi yang baik untuk melakukan branding suatu produk secara online, karena testimoni biasanya bersifat positif berasal dari penguna produk yang mempunyai banyak teman yang membaca status di facebooknya, namun terkadang stategi ini malah menjadi antipati jika target yang disasar telah mengetahui motif penulis menulis status hanya untuk mendapatkan hadiah dari produk tertentu.

Social media juga memiliki kelemahan tentunya, kelemahan yang paling utama adalah yang juga merupakan kelebihannya, yaitu word of mouth.  Tentu kita sangat familiar dengan nama Mario Teguh yang sempat mengalami krisis personal branding dalam sebuah jejaring sosial twitter tentang apa yang ditulisnya dalam akun twitter-nya. Kita mengenalnya sebagai seorang motivator. Saya kira tak ada yang salah dengan pekerjaan ini. Mario Teguh adalah satu dari sekian orang yang mendapatkan penghasilan dari “Jualan Nasehat”.  Kepopuleran Mario Teguh, bukan lewat buku-buku yang dihasilkan seperti Gede Prama. Tapi, saya kira kepolulerannya sebagai motivator berkat suksesnya gelaran acara di televisi. Tak lain tak bukan, sebuah talk show berrnama “Mario Teguh Golden Ways” yang tayang  di stasiun televisi swastra Metro TV.

Pada suatu kesempatan Mario menulis “Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, begadang dan kadang mabuk-tidak mungkin direncanakan jadi istri." Mario mungkin yakin tak ada yang salah dengan kata-kata ini. Seperti dalam klarifikasinya yang menyatakan. "Kalimat itu memang yang saya buat, tetapi tujuan awal nasihat itu sebetulnya untuk anak putri saya yang khawatir memasuki pergaulan bebas," kata Mario Teguh saat diwawancarai TVONE.  Sebelumnya, memang banyak orang yang mengritik dan tak sependapat dengan kata-kata itu. Misalnya ada yang menganggapnya terlalu patriarki dll. Pada titik substansi muatan demikian. Tapi, lalu muncul hal lain dimana Mario mulai memblok akun-akun twitter orang  lain yang mengkritiknya. Karena semakin banyak yang mengkritik, Mario lantas menutup akun twitternya.







2.    Solusi

a)    Don’t Silent or even Argue

Don’t Silent. Berdiam sejenak sampai keadaan mereda bahkan mungkin sampai mereka lupa bisa saja dipraktekan di ranah offline. Berbeda dengan social media, aksi diam justru membuat branding anda semakin melemah bisa juga dikatakan bunuh diri!.Karena semua akan tercatat, minimal sampai Google tidak lagi beroperasi.

Don’t Argue. tak ada salahnya meminta maaf lebih dulu jika memang anda melakukan kesalahan. Ketika pesan sudah terlanjur menyebar dan ternyata Anda yang benar atau jika masalah sudah diselesaikan tak ada ruginya meminta testimonial dari customer yang bersangkutan dengan kasus.

b)    Have Conversation Then Appreciate Them

Kita terkadang berharap dan memaksa konsumen dengan pandangan pribadi, namun kita tidak pernah memikirkan bagaimana konsumen membentuk pandangannya sendiri. Raih engagement dengan meningkatkan ratio conversation, setelah itu meskipun Anda pikir yang Anda katakan di twitter itu benar, Anda tetap harus menghargai pendapat orang lain.

c)    Persiapkan Online Crisis Management Plan
Untuk damage besar yang terlanjur terjadi pada satu customer, siapkan special plan untuk recover ‘kerugian’ apapun yang dialami customer. Dalam kasus ini untuk memperbaki reputasi Mario Teguh sendiri dan mengurangi kekecewaan yang dirasakan oleh publik yang dalam hal ini adalah followers dari Mario Teguh.

d)    Maintain channel social media yang Anda miliki

Sekalipun sulit, awasi channel social media yang Anda miliki begitupun dengan kanal kanal besar seperti facebook, twitter, kaskus ataupun social network lainnya. Untuk perusahaan, sebaiknya memiliki team khusus yang bertugas mengawasi, me-respond dengan cepat ataupun beraktivitas di media online. Terakhir dan terpenting, pahami etikanya.

e)    Online Etiquette

Etika masih menjadi masalah bagi brand besar sekalipun. Jangan lupa untuk terus belajar, pahami cara menyampaikan berita dan bagaimana pemirsa menerima pesan didalamnya. Trial and error pun tak masalah. It’s Social not science!


3.    Case Study

Web 2.0 adalah sebuah terobosan baru di dunia Internet, yang memungkinan pemilik situs web dan audience-nya (termasuk pengunjungnya), serta sesama audience, saling berinteraksi satu sama lain membentuk sebuah jaringan sosial di dunia maya. Web 2.0 adalah tempat di mana audience bisa mengungkapkan pendapatnya sebebas mungkin.

Obama  yang memang disukai anak muda  tahu betul memanfaatkan media yang sedang digandrungi anak muda di AS, yang merupakan segmen pemilih terbesar untuk pemilihan presiden AS. MySpace, Facebook, Youtube, serta online social networking lainnya, menjadi tempat nongkrong ABG di negeri Paman Sam. Itu sebabnya, situs resmi Obama dilengkapi dengan hampir semua fasilitas yang ada di situs social networking.

Melalui Internet berjenis Web 2.0 ini Obama mempersilahkan pendukungnya untuk menulis apa saja mengenai dirinya, menceritakan harapan-harapan mereka. Situs Obama adalah mengenai pendukungnya. Hal sebaliknya justru dilakukan oleh pesaing ketatnya, Hillary Clinton. Mantan ibu negara AS ini lebih banyak menceritakan dirinya sendiri, bagaimana dengan pengamalannnya ia bisa menyelamatkan AS, dengan cara konvensional dan media konvensional. Ia tidak berusaha mengajak pendukungnya untuk berperan.

Politisi lain pasti membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapatkan personal brand sehebat Obama saat ini. Tim Obama pasti juga melakukan hal-hal yang saya tulis di bagian solusi (3), dimana ada tim khusus dari Obama untuk membangun sebuah personal branding Obama melalui sosial media. Dan semua itu bisa terjadi karena, antara lain, Obama memanfaatkan jaringan sosial online dengan amat cerdas.

4.    Kesimpulan

Satu pelajaran yang bisa kita ambil yaitu bagaimana kita mesti memahami kharakter media sosial semacam twitter. Kalau di televisi mungkin Mario akan terus ngomong dan menjejali pemirsa dengan produk terbaik “Jualan Nasehatnya”, walau ada orang yang tak suka  di media twitter, orang yang tidak suka langsung bisa “menunjuk hidung” sang penulis status. Dalam kasus ini, rupanya Mario tak tahan kritik dan terpaksa harus menutup acount twitternya agar reputasinya tak hancur.  Di televisi Mario mungkin bintang, tapi di  twitter Mario harus kemas-kemas karena was-was.

Social media sebenarnya merupakan saluran komunikasi. Merupakan saluran komunikasi berarti mempunyai kemampuan untuk melakukan percakapan dua arah atau dialog, yang dilakukan di media online. Online berarti semua orang mempunyai kebebasan untuk melakukan dialog tersebut, selama mempunyai akses internet. Semua orang berpeluang untuk memberi pendapat atau komentar terhadap suatu pernyataan suatu produk, hal ini meningkatkan promosi mengunakan word of mouth baik secara positif maupun negatif.

Krisis Pada Product Branding



  1. Latar Belakang

Ada perbedaan yang mendasar antara “Manajemen Krisis” dan “Krisis Manajemen”. Manajemen krisis merupakan suatu manajemen pengelolaan, penanggulangan atau pengendalian krisis hingga pemulihan citra perusahaan. Sedangkan krisis manajemen merupakan kegagalan dari peranan manajemen krisis dan persoalannya menjadi sulit untuk dipulihkan karena perusahaan yang bersangkutan dinyatakan “bubar” baik secara hukum maupun operasionalnya.
Pada umumnya, krisis dilihat sebagai suatu situasi atau kejadian yang lebih banyak mempunyai implikasi negatif pada organisasi daripada sebaliknya. K. Fearn-Banks mendefinisikan krisis sebagai “Suatu kejadian penting dengan hasil akhir cenderung negatif yang berdampak baik terhadap sebuah organisasi, perusahaan atau industri, maupun terhadap publik, produk, servis atau reputasinya”. Biasanya sebuah krisis mengganggu transaksi normal dan kadang mengancam kelangsungan hidup atau keberadaan organisasi.
Krisis pada dasarnya adalah sebuah situasi yang tak terduga, artinya organisasi umumnya tidak dapat menduga bahwa akan muncul situasi yang dapat mengancam keberadaannya. Sebagai ancaman, ia harus ditangani secara cepat agar organisasi dapat berjalan normal kembali. Untuk itu, Holsti melihat krisis sebagai “situasi yang dikarakterisasikan oleh kejutan, ancaman besar terhadap nilai-nilai penting, serta waktu memutuskan yang sangat singkat”. Krisis membawa keterkejutan dan sekaligus mengancam nilai-nilai penting organisasi serta hanya ada waktu yang singkat untuk mengambil keputusan.
Seperti yang terjadi pada Salah satu produk yang terkena dampak rumor lemak babi di tahun 2006 adalah produk susu bubuk Dancow dari Nestle. Dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti pada Universitas Brawijaya, Malang, yang menemukan bahwa beberapa produk makanan yang beredar di masyarakat dibuat dengan unsur “gelatin”. Menurut peneliti itu, di negara-negara maju, gelatin dibuat dengan menggunakan lemak babi.
 Oleh karenanya produk yang dibuat dengan gelatin di Indonesia “dicurigai” mengandung lemak babi. Hasil penelitian itu kemudian dengan cepat menyebar. Masyarakat menjadi panik. Rumor yang muncul semakin besar, produk yang “dicurigai” bertambah banyak, seakan benar merupakan hasil penelitian. Padahal, sumber yang menambahkan merek-merek baru dalam daftar yang “dicurigai” sudah tidak diketahui lagi. Salah satu produsen yang terpukul adalah pabrik susu Nestle, yang menerima pasokan susu dari sebuah desa di Nongkojajar, Pasuruan dan Batu (Malang). Karena rumor tersebut, penjualan susu Nestle anjlok dan anggota koperasi di kedua desa tersebut pada gilirannya terkena akibatnya.
  1. Solusi

Pada saat prakrisis atau masa akut krisis, bisa dianalisis melalui beberapa pertanyaan yang diajukan untuk menetapkan penanggulangan suatu krisis, yakni:
a) What - Apa penyebab terjadinya krisis itu
b) Why – Kenapa krisis itu bisa terjadi
c) Where and when – Dimana dan kapan krisis tersebut mulai
d) How far – Sejauh mana krisis tersebut berkembang
e) How – Bagaimana krisis itu terjadi
f) Who – Siapa-siapa yang mampu mengatasi krisis tersebut, apa perlu dibentuk suatu tim penanggulangan krisis
      Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas adalah untuk menganalisis penyebab, mengapa dan bagaimana, sejauh mana perkembangan krisis itu terjadi, di mana mulai terjadi hingga siapa-siapa personel yang mampu diajak untukn mengatasi krisis tersebut. Langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mengatasinya melalui analisis lapangan secara logis, informatif dan deskriptif.
Setelah itu, PR beserta “team work yang solid” menarik suatu kesimpulan, selanjutnya mengambil rencana tindakan (action plan) berikutnya baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tindakan terakhir adalah mengevaluasi krisis yang terjadi. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana perkembangan krisis itu di dalam masyarakat. Apakah perkembangan krisis tersebut berjalan cukup lamban atau cepat, meningkat secara kuantitas maupun kualitas serta bagaimana jenis dan bentuk krisis yang terjadi?
Kasus yang terjadi cukup menarik perhatian pihak ketiga, seperti tanggapan, kritikan, bahkan kecaman dari sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, politik, pengamat dan pihak pers. Khususnya pihak pers, bila terjadi suatu persoalan krisis yang muncul (prakrisis) dan kemudian meledak menjadi krisis akbar, menjadi perhatian utama dengan pemberitaan yang gencar mengenai krisis itu akan cepat menarik perhatian dan sorotan masyarakat. Persoalan tidak akan selesai dan tuntas, tetapi malah menjadi beban perusahaan yang bersangkutan karena persoalan krisis yang sebenarnya tersamar dan menyeret persoalan lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah pokok krisis.
Berita krisis tersebar luas tanpa kendali, dengan berbagai tanggapan dan pendapat yang tidak didukung oleh fakta yang objektif, kadangkala didramatisasi sedemikian rupa sehingga menarik perhatian (sensasional) bagi semua pihak. Untuk itu perlu tindakan pencegahan dan pengisolasian krisis, agar tidak meluas tanpa kendali dengan teknik PR di atas dengan tujuan untuk mengantisipasi krisis yang terjadi.





  1. Case Study

Kasus susu Dancow yang dicurigai mengandung lemak babi, pihak Dancow bersama Para peternak Nongkojajar menghadap pemerintah dan tokoh-tokoh ulama. Mereka menjelaskan bahwa sejak beberapa tahun belakangan ini mereka telah semakin mengetahui cara memelihara sapi yang baik. Makanan ternak pun telah ditemukan yang bergizi tinggi. Justru problem yang dihadapi oleh peternak sekarang adalah menurunkan kadar lemak susu sapinya, bukan menaikkan. Oleh karenanya, menurut mereka, sangat tidak mungkin Nestle mencampur susu mereka dengan lemak babi. Justru susu tersebut perlu dicampur dengan susu skim untuk mengurangi kadar lemaknya.
Pemerintah merasa perlu turun tangan karena dua hal. Pertama, bila didiamkan saja, dikhawatirkan akan muncul peristiwa perusakan yang muncul dari kekecewaan masyarakat. Kedua, para peternak sapi anggota koperasi akan mengalami kerugian karena tidak bisa menjual susunya kepada koperasi, dan koperasi akan bangkrut.
Bersama dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia, pemerintah melakukan tindakan yang dalam PR disebut “meluruskan opini yang mengundang issue kontroversial”. Salah satu caranya adalah dengan meminta para ulama berkumpul dan minum susu Dancow dengan diliput secara luas oleh media massa untuk membuktikan bahwa susu tersebut tidak mengandung lemak babi.
Dalam mengatasi kasus ini, Nestle sangat terbantu oleh inisiatif pihak peternak susu yang melobi pemerintah dan tokoh-tokoh ulama. Setelah krisis teratasi, penjualan produk susu mereka kembali stabil karena masyarakat percaya bahwa produk mereka halal.

  1. Kesimpulan

Peran PR dalam suatu organisasi berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki powers mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.
Melalui peran ini PR team menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.PR dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka mampu menunjukkan kemampuan dan nilai dalam membantu manajemen menangani serta menyelesaikan permasalahan.
Selain itu apakah sebuah krisis akan menjadikan organisasi menjadi lebih baik atau lebih buruk sangat tergantung pada bagaimana PR team mempersepsi dan kemudian merespon situasi tersebut atau sangat tergantung pada pandangan, sikap dan tindakan yang diambil PR team terhadap krisis tersebut. Sebuah krisis mungkin dapat ditangani dengan segera dengan melibatkan sedikit orang, tetapi krisis lain mungkin harus ditangani dengan mengerahkan sebagian besar sumber daya yang dimiliki organisasi. Krisis tidak pandang bulu dan bisa menimpa siapa saja.
Seperti yang terjadi pada kasus susu Dancow, setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan para ulama dalam pengukuhan bahwa produk mereka halal, krisis penjualannya melejit kembali karena masyarakat yang tadinya ragu-ragu malahan jadi percaya. Di sini kita bisa melihat bahwa krisis tidak selalu berdampak buruk terhadap suatu perusahaan. Dengan manajemen krisis yang baik, kegiatan perusahaan kembali dapat berjalan dengan stabil dan penjualan produk yang hampir merusak reputasi perusahaan justru semakin membaik, itulah hebatnya PR team.

Minggu, 30 Oktober 2011

A Father's Love - Grab The Tissues - Inspirational Videos


It can be impossible to truly comprehend just how deep the father's love for her is, but every now and then, a great reminder will come along to allow us to catch a glimpse. This video paints a perfect picture of his unconditional love and grace for her. While she was selfish, undeserving and sinful children, the father still love her so much, He would die for her. Grab the tissues--this video will touch you deeply.

This video is from a Thailand.

Senin, 18 April 2011

Air Asia case


BACKGROUND
Pada tahun dua ribu lima,  India masuk kedalam  kategori lima besar negara berkembang tercepat. Hal ini dikarenakan meningkatnya  secara pesat jumlah business man, industry dan cracker yang terdapat di India. Selain itu sarana transportasi di India, khususnya transportasi udara berkembang sangat pesat karena tingginya kegiatan  mobilitas warga india.
             Di karenakan tingginya kegiatan mobilitas warga india,  maka akan berdampak pada permintaan pilot yang meningkat secara drastis. Sehingga harus diantisipasi dengan sumber daya manusia yang ada. Tetapi pada kenyataannya tidak dapat diimbangi dengan kesiapan sekolah - sekolah penerbangan di India sehingga banyak pilot yang mendapatkan lisensi penerbangan palsu.
            Kasus pemalsuan lisensi penerbangan  ini terbongkar saat terdapat sejumlah pilot yang melakukan pendaratan yang buruk. Hal ini tentu saja sangat mengganggu kenyamanan terbang para penumpang. Setelah berkali kali mendapat laporan dan keluhan dari konsumen Air India, maka  pihak otoritas India pun melakukan pemeriksaan terhadap hal ini dan ditemukan fakta bahwa beberapa pilot tersebut menggunakan dokumen palsu dalam mendapatkan izin terbangnya.
            Sedikitnya empat belas orang pilot dari maskapai penerbangan komersial, termasuk Air India, Indigo, dan SpiceJet, telah ditahan oleh otoritas setempat. Penahanan ini dilakukan usai dilakukannya razia izin terbang terhadap ribuan pilot yang ada.
            Pihak otoritas setempat telah memeriksa buku catatan instruktur pada sekolah penerbangan yang telah memberikan lisensi penerbangan kepada keempat belas pilot tersebut dan menemukan temuan mengejutkan. Dari buku catatan tersebut, ditemukan fakta bahwa para pilot yang ditangkap baru menjalani pelatihan penerbangan selama lima puluh sampai enam puluh jam. Padahal sesuai standart operational procedure  (SOP), seorang pilot haruslah menyelesaikan pelatihan penerbangan selama minimal dua ratus jam untuk bisa mendapatkan izin terbangnya.
            Bahkan Dirjen penerbangan sipil India Mr. Bharat Bhushan mengatakan karena maraknya kasus-kasus pemalsuan lisensi penerbangan, maka  Departemen Perhubungan India akan memeriksa ulang surat izin terbang empat ribu pilot.
            Hal ini bedampak pada hilangnya rasa kepercayaan para konsumen kepada maskapai - maskapi penerbangan di India. Warga India lebih memilih menggunakan jasa maskapai penerbangan asing karena keamanan serta kenyamanannya lebih terjamin, selain itu maskapai penerbangan asing hampir pasti hanya akan menggunakan jasa pilot pilot berkualitas.

OBJECTIVE
            Kecelakaan yang terjadi pada Maskapai Penerbangan Air India adalah dikarenakan Human Eror. Dimana terdapat banyak pilot-pilot yang mengoperasikan pesawat tidak sesuai dengan prosedur penerbangan. Ternyata kecelakan yang terjadi akhir-akhir ini setelah diteliti kebenarannya adalah dikarenakan Human Error, bukan karena kesalahan dari pesawat itu sendiri.
            Setelah dilakukan pemeriksaan, kami mengumpulkan seluruh pilot Air India untuk diperiksa kembali. Ternyata, setelah pemeriksaan kepada seluruh pilot tersebut, ditemukan begitu banyak pilot yang tidak mempunyai ijazah resmi dari sekolah penerbangan mereka sebelumnya.
            Mereka memalsukan ijazah mereka tersebut agar mereka bisa cepat lulus dari sekolah penerbangan mereka. Hal itulah yang mengakibatkan begitu banyak pesawat yang mengalami kecelakaan, karena pilot-pilot tersebut tidak lulus dengan baik tentunya mereka belum menguasai sepenuhnya atau belum menguasai dengan baik tentang penerbangan dan pengoperasian pesawat.
            Banyak hal yang memicu mereka melakukan pemalsuan ijazah tersebut. Yaitu, mereka ingin cepat-cepat lulus dari sekolah penerbangan mereka, dan untuk cepat-cepat mendapatkan pekerjaan. Kami sebagai PR dari Maskapai penerbangan ini, harus mengatasinya.
            Hal yang kami lakukan sebagai PR dari Air India untuk mengurangi terjadinya kecelakaan pesawat adalah seperti berikut:
ü  Mengumpulkan semua pilot-pilot Air India
ü  Memeriksa kembali pilot-pilot Air India untuk dibuktikan keabsahan dari ijazah mereka tersebut
ü  Di test uji kembali tentang bagaimana mengoperasikan pesawat dengan sesuai prosedur penerbangan
ü  Dilatih secara fisik dan mental guna untuk memperkuat fisik dan mental mereka
ü   Dikarantina kembali dalam mempelajari tentang pengoperasian pesawat dan penerbangan
ü  Pilot-pilot yang terbukti tidak sah atau mempunyai ijazah palsu, mereka akan dikeluarkan dari Air India
ü  Bukan untuk Pilotnya saja yang kami periksa, seluruh bagian-bagian dari pesawat juga akan kami periksa untuk memeriksa kembali bagian-bagian mana saja yang sudah tidak layak pakai, semuanya akan kami periksa kembali
ü  Perusahaan kami juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperhatikan masalah ini, yaitu dengan selalu mengawasi sistem-sistem yang berlaku.
            Semoga dengan ini kecelakaan yang terjadi pada kecelakaan pesawat khususnya Air India bisa berkurang, atau semoga tidak terjadi kasus seperti ini lagi.












PR STRATEGY
Strategi yang digunakan memiliki langkah – langkah yang harus dilakukan secara urut demi mengembalikan citra dan nama baik Air India, seorang praktisi PR dituntut untuk bereaksi secara cepat tanpa menunda – nunda waktu karena setiap menitnya informasi mengenai isu/ kasus jelas cepat beredar dan kita tentu tidak ingin media massa terlalu berspekulasi karena kurangnya komunikasi dengan jurnalis.
Langkah – langkah yang harus dilalui meliputi :
-          Stimulate ( stimulasi )
-          Search ( mencari dan beraksi )
-          Transform ( merubah opini public )
-          Recognize ( kenal dengan image baru )
-          Inspire ( inspirasikan kepada khalayak )

  1. Stimulate
       ( - ) permasalahan yang terangkat hingga ke publik tentunya akan membuat cemas konsumen yang biasanya menggunakan jasa Air India dan berpotensi membuat bangkrut perusahaan. Awal kejatuhan karena rasa tidak percaya akan keamanan dan masyarakat akan lebih memilih menggunakan jasa maskapai yang lain sehingga penjualan tiket menurun sekalipun kita merupakan Airlines tertua di India.
      ( + ) issue yang beredar memang negative akan tetapi bila dapat diputar balikan keraguan publik maka keuntungan besar untuk perusahaan karena tahap awal untuk mencari perhatian public telah berhasil walau dengan cara yang kurang baik, namun segala sesuatu bisa ditutupi dengan strategi dan komentar yang tepat. Seperti halnya kasus maskapai penerbangan Garuda Airlines ketika pesawat mereka jatuh tentu membuat takut penumpang sekalipun mereka maskapai ternama di Indonesia, dengan membesarkan pilot yg berhasil melakukan pendaratan darurat secara aman mereka menonjolkan sisi heroic pilot mereka melalui surat kabar dan media massa lainnya justru membuat garuda semakin popular di mata maskapai Internasional. Kasus mereka cukup mengkhawatirkan dimana kredibilitas atau kelayakan mesin pesawat dipertanyakan tetapi seperti yang saya katakan bahwa dengan strategi dan komentar yang tepat semua dapat teratasi, dan itulah yang juga akan kami laksanakan.
  1. Search
-          Mengecek ulang izin seluruh pilot.
-          Mengundang Ketua Komisi Transportasi UE Mr. Jacques Barrot dan ketua persatuan maskapai penerbangan USA Mr. Glenn titon untuk memverifikasi pilots Air India serta memberi sertifikat kepada para pilot air india yang telah lulus verivikasi
-          Mengadakan press conference dan hanya mengundang jurnalis yang memang merupakan mitra Air India.
Potensi dramatical
-          Memberi jas merah kepada pilot yang telah lulus verivikasi agar ada point pembeda.
-          Bekerja sama dengan bollywood unutk membuat film bertemakan “pilot berjas merah”

  1. Transform
Merubah pola pikir atau opini public dengan ide memberikan jas merah kepada mereka yang telah diverifikasi merupakan langkah yang kami harapkan dapat menjadi symbol yang iconic kepada masyarakat. Jas merah pada pilot seakan menjadi hal yang akan selalu diingat oleh konsumen penerbangan di Airlines apapun yang mereka gunakan jasanya, sehingga saat mereka tidak menggunakan Air India dan melihat pilot yang lain tidak menggunakan jas merah, mereka akan bertanya dalam hati apakah mungkin pilot – pilot ini telah di cek ulang surat izin pilotnya seperti Air India, dan secara tidak langsung membalikan keraguan mereka kepada maskapai penerbangan lain yang dulu mereka miliki pada Air India, bahwa segalanya mungkin terjadi dimana Error yang dulu terjadi pada Air India mungkin juga dapat terjadi pada maskapai – maskapai penerbangan lain.


  1. Recognize
Tahap pengenalan atau cara agar masyarakat dapat menangkap pesan, maksud dan tujuan dari jas merah tentu tidak akan mudah bila hanya mengandalkan press conference yang dicatat jurnalis sebagai mediator dan diterbitkan Koran dalam media cetak, tetapi kita membutuhkan periklanan dan mungkin hal yang lebih seperti layar lebar misalnya.
Perikalanan menurut kami dengan mengganti tag line atau slogan Air India, dikarenakan latar belakang pilot yang bermasalah maka kita harus mengganti slogan maskapai penerbangan dengan bunyi “ Air India, Fly with safe pilots “ disertakan dengan iklan yang memuat seorang lelaki yang menggunakan jas merah didalam pesawat dengan background perjalanan di udara.
“Let everyone know what the best stories”
- Bekerjasama dengan bollywood untuk  membuat  film yang berjudul pilot      berjas merah.
- Bercerita tentang  kemauan, kerja keras dan usaha seorang anak kecil untuk
menjadi pilot berjas merah dengan segala konflik didalamnya.
            - Membuat image untuk exclusivitas jas merah
            - Memanfaatkan word of mouth
Seperti halnya film “catch me if you can”. Yang diceritakan bersangkutan dengan pilot tanpa lisensi di Air India dan pada akhir cerita kita mengangkat alur bahwa Air India memiliki pilot – pilot yang sah sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran khalayak.

  1. Inspire
Jadikanlah ini sebagai sebuah inspirasi kepada anak – anak dan masyarakat bahwa Air India maskapai yang bertanggung jawab kepada rasa keamanan customer.


“Storytelling Makes Messages Memorable”
  Tools :   Media massa                                                                                                                          MediaSocial                                                                                                       Bollywoodmovie                                                                                                                      
Word of mouth

RESULT
            Dengan menstimulasi kelebihan dan kekurangan dari upaya pengembalian nama baik tentu memiliki hikmah walau membutuhkan tahap atau waktu yang cukup lama dengan reaksi kami yang memverifikasi pilot serta mengundang beberapa orang penting memberikan perubahan dalam image Air India yang bertanggung jawab, melalui press conference dengan bantuan para jurnalis yang memasukan tulisan mereka di media cetak pasti memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat dimana pada akhirnya kami yang menikmati kembali nama baik dan efektifitas PR program kami, disertai transformasi pilot menggunakan jas merah yang kami wacanakan dalam film yang mungkin di buat oleh bollywood akan membuat turning point atau timbal balik klimaks kepada citra perusahaan dengan melengkapi slogan baru Air India “ Air India, fly with safe pilots” sebagaimana opini public yang telah kami putar balikan keraguannya terhadap Air India. Storytelling berjalan dengan tambahan media online yang juga kami laksanakan seperti akun facebook dan twitter sebagai pelengkap, agar eksistensi dan informasi Air India dapat terus ditemukan dan dipahami secara positif.





MONITOR AND EVALUATION
Setelah kita mengetahui background permasalahan dan cara mengatasinya,pada bagian monitoring ini kita memantau seberapa besar keberhasilan dari strategi yang di pakai.
Memanfaatkan stimulate negative yang ada,dengan turning point,maka image dari air india akan terselamatkan untuk masa-masa awal krisis.Pada tahap berikutnya,strategi search dimana pihak air india bekerja sama dengan pihak luar yang terkait dan mengkoreksi ke dalama air india itu sendiri,sehingga akan terjadi perubahan signifikan yang berdampak positif untuk image air india.Tahap berikutnya yaitu transform,dimana kita mulai membuat public opinion mengenai pilot jas merah sebagai pilot terpercaya,pada strategi ini akan sangat baik pencapainanya,karena kedepanya air india akan sangat di terpercaya di banding competitor lainnya.Recognize ,pengenalan jas merah ini sendiri akan di bantu dengan pihak bollywood,sehingga akan sangat mengena di hati masyarakat,di pastikan ini akan sukses,di iringi dengan perubahan tag line.. Air India, Fly with safe pilots.Inspire,dengan menonjolkan cerita dengan nilai tanggung jawab yang besar,hal ini akan selalu di kenang di hati masyarakat ,strategi ini akan berhasil mengubah image air india.Keseluruhan strategi setelah di evaluasi memberikan dampak positif bagi air india Dallam mengembalikan citra dan mendapat kepercayaan di hati masyarakat. Strategy berjalan baik sesuai kebutuhan,sehingga dengan optimis dapat mengembalikan citra positif AIR INDIA dan segera mendapatkan tempat di hati masyarakat dalam memilih jasa penerbangan